Senin, 25 Februari 2013

Marning Boyolali dengan Aneka Rasa


MARNING : Marning berbahan baku jagung produksi Kabupaten Boyolali sering diminati para pemudik saat arus mudik ataupun balik. (69e) - SM/Suti Harjoyo


BUKAN marning sembarang marning. Sebab, marning yang satu ini mempunyai beberapa macam rasa, yakni manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Itulah marning produksi Kabupaten Boyolali, yang tidak hanya disukai masyarakat, tapi juga telah menembus pasaran dunia.
Walaupun hanya sebagai makanan kecil (snack), ternyata marning produksi Kabupaten Boyolali itu cukup digemari di luar negeri. Bahkan, makanan kecil berbahan baku jagung dengan aneka rasa itu banyak disukai oleh calon haji. Tidak sedikit calon haji yang akan berangkat melalui Bandara Adisumarmo Solo yang menyempatkan diri mampir ke Boyolali untuk membeli camilan atau makanan kecil tersebut untuk dibawa ke Tanah Suci.
Tidak hanya itu. Biasanya, menjelang Lebaran seperti sekarang marning boyolali banyak dicari, baik untuk suguhan di rumah maupun "teman" bagi mereka yang melakukan perjalanan mudik atau balik.
Banyaknya pembeli tersebut diakui oleh pengelola Marning Asli, Ny Sri Wardani, yang beralamat di Jalan Pandanaran 211 A Boyolali. Pada hari biasa, dia hanya mampu menjual marning 75 kg. Namun, menjelang Lebaran meningkat dua kali lipat hingga 150 kg/hari.
"Saya tidak menyangka terjadi kenaikan yang cukup besar. Namun, itu biasa terjadi pada masa Lebaran," katanya sembari menambahkan, marning yang produksinya itu telah mempunyai izin Depkes bernomor 021/11.30/9.
Banyaknya peminat marning produksinya itu bisa dipahami. Maklum, marning yang dibuat dari jagung tersebut produksinya itu mempunyai berbagai macam rasa. Karena itu, tidak aneh bila banyak yang ketagihan untuk membeli camilan tersebut.
Marning yang diproduksi Sri Wardani mempunyai berbagai rasa, antara lain marning gurih, pedas manis, presto pedas, presto gurih, marning gepuk, gepuk pedas, gepuk manis, dan marning putih. Setiap marning tersebut dikemas dalam plastik 0,5 kg dengan harga Rp 4.000-Rp 5.000. (Suti Harjoyo-69e)

Copyright © 2013 : http://www.suaramerdeka.com/harian/0411/08/nas06.htm

Sambel Lethok Khas Boyolali

sambel lethokBoyolali jawa tengah memberikan banyak kenangan yang indah dan tak terlupakan buat saya, salahsatunya adalah kenangan saat muncak ke merapi lewat selo boyolali. Sebelum muncak ada teman yang ngajak makan terlebih dahulu dan disinilah pertamakali saya menemukan salahsatu makanan khas boyolali yang katanya bernama sambel lethok. Saat pertama melihat yang terlintas di fikiran saya ini adalah sego tumpang khas kediri, tetapi kata teman saya sambel lethok dan sego tempong berbeda dan untuk membuktikannya saya langsung santap saja.

Setelah sambel lethok masuk ke mulut akhirnya saya baru tahu ternyata antara segi tumpang dan sambel lethok berbeda. Jadi rasanya kurang afdol jika anda berkunjung di Kabupaten Boyolali tidak mencoba makanan has yang satu ini, Sambel lethok mungkin dapat anda jumpai di kediri atau kabupaten lain di wilayah nusantara ini tetapi rasanya tentu lain, hal inilah yang menjadi kekhasan Sambel Lethok Boyolali.Sambel Lethok ini orang kediri menyebutnya dengan sambel tumpang, sama-sama berbahan dasar tempe busuk tetapi dengan rasa yang berbeda.

Sambel lethok ini adalah perpaduan antara tahu dan tempe busuk dengan tambahan beberapa bumbu pelengkap membuat sambel lethok ini menjadi santapan nikmat yang memiliki aroma khas yang akan membuat selera makan kita menjadi bertambah. Sambel lethok sangatlah nikmat disajikan dengan tambahan sayur adas, toge, cenil dan tentunya dengan nasi yang hangat atau panas atau bahkan bubur panas dan segelas teh hangat. Terbayang kan bagaimana nikmatnya ditambah cuaca dingin yang saat ini sedang berlangsung. Untuk anda yang mau coba membuat sendiri silahkan lihat resep lengkapnya disini.

Jika anda sedang berada di boyolali anda bisa meluncur ke daerah timur terminal boyolali tepatnya di depan sebuah KUD, disana terdapat sebuah warung yang menyediakan menu makanan ini dan disini juga menyediakan susu segar yang sangat khas boyolali. Selain disana anda juga bisa ke sebuah warung yang terletak di daerah jl tentara pelajar kota boyolali tepatnya di dekat perempatan, di warung ini juga menyediakan sambel lethok yang konon sudah sangat melegenda di boyolali.

Jadi buat anda yang sedang mau liburan ke borobudur melewati boyolali rasanya tidak ada salahnya anda mempir sejenak untuk menikmati makanan yang satu ini dan jangan lupa pula menikmati jadah bakar yang ada di selo.


Copyright © 2013 : http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2011/10/11/sambal-tumpang-kuliner-kesetiaan-di-boyolali-402576.html

Jadah Bakar Makanan Khas Boyolali


Boyolali adalah salahsatu kabupaten di jawa tengah yang namanya semakin populer ketika salahsatu maestro campursari cak dikin membuat lagu yang bertemakan salahsatu kuliner khas boyolali yaitu susu. Tetapi kali inisaya idak akan menghadirkan susu murni boyolali tetapi saya akan hadirkan salahsatu makanan khas boyolali yang bernama jadah bakar.

Jadah adalah makanan tradisional yang mudah ditemukan di mana saja terutama di jawa. Makanan yang terbuat dari beras ketan putih dan kelapa ini merupakan salahsatu makanan khas daerah di Boyolali, tepatnya di daerah Selo. Tetapi jadah selo berbeda dengan jadah pada umumnya, jadah selo ini dalam penyajiannya di bakar terlebih dahulu, jadi karena daerah selo ini adalah daerah yang terletak diantara gunung merbabu dan merapi maka buat para pendaki gunung makanan ini sangat pupuler dan memang sangat cocok untuk dinikmati.

Nama jadah bakar semakin popler sejak adanya jalur Solo ke Borobudur, jika dahulu jadah bakar ini hanya di nikmati oleh masyarakat selo saja kini setelah ada jalur tersebut para wisatawan juga menjadikan jadah bakar ini sebagai makanan yang patut di coba dan dinikmati.

makanan jadah ini juga akan kita temui saat kita sedang ada di kawasan kaliurang jogjakarta, di objek wisata yang terletak di lereng merapi tersebut juga banyak terdapat makanan ini tetapi jadah bakar yang ada di selo boyolali dan yang ada di kaliurang berbeda. Jika jadah yang ada di selo boyolali di bakar terlebih dahulu dan disajikan bersama serundeng yang dibumbui gula jawa, sedang jadah yang ada di kaliurang tidak di bakar terlebih dahulu (sekarang ada juga yang di bakar) dan disajikannya tidak dengan serundeng melainkan denagn tempe bacem.

Penyajian jadah bakar ini biasanya dengan piring rotan yang diberi alas daun pisang yang dilembarkan sedangkan cara makan Jadah Bakar adalah dengan dicocol dengan serundeng. Tetapi sebenarnya karena rasa jadah ini terbilang gurih makan jadah bakar ini juga bisa dan cocok bila dimakan begitusaja tanpa serundeng.

Jadi karena pertamakali saya menikmati makanan ini adalah saat dulu muncak ke merapi lewat selo maka buat anda yang mau muncak merapi lewat selo rasanya anda juga harus coba menikmati makanan yang satu ini, selain enak jadah juga sangat mengenyangkan. Dan buat anda yang dari solo mau ke borobudur lewat selo anda juga harus mampir untuk menikmati makanan ini, cuaca dingin selo sangat cocok denganmakan gurih dan hangat ini. (resep)

Dodol Susu khas Boyolali


Dua wanita setengah baya itu tampak asyik mengaduk sekitar 3 liter susu cair yang dipanaskan dalam sebuah wajan besar di dapur rumah yang berada di Dukuh Pentongan, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, suatu pagi pekan ini. Sementara tiga wanita lainnya di ruangan yang sama, terlihat sedang memotong-motong adonan yang terbuat dari campuran susu, gula, tepung beras ketan dan tepung terigu, serta sedikit margarin.
Potongan-potongan adonan itu kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kemasan berupa kotak kecil. Satu kotaknya berisi delapan potong. Dengan bahan 3 liter susu cair tersebut, bisa menghasilkan hingga 10 kotak kecil.
Ya, dari tangan-tangan terampil para wanita dari lereng Gunung Merapi yang tergabung dalam Kelompok Berdaya itulah, terbuatlah dodol susu. Dibutuhkan proses setidaknya hingga tiga jam lamanya hingga dodol susu selesai dibuat.
Produksi dodol susu tersebut mulai dirintis sekelompok wanita itu sejak 2010 lalu, pascaerupsi Gunung Merapi yang sempat juga meluluhlantakkan perekonomian masyarakat di kawasan itu. Susu sengaja mereka pilih sebagai bahan utama karena selain mudah diperoleh, mereka berharap dodol susu bisa menjadi salah satu produk oleh-oleh khas Boyolali karena kabupaten itu memang telah dikenal dengan sebutan Kota Susu. Meskipun mereka mengakui, Kabupaten Boyolali bukanlah daerah yang kali pertama memproduksi dodol susu. Produk serupa telah dibuat di daerah lain.
Sejumlah wanita yang tergabung dalam Kelompok Berdaya tengah membuat dodol susu di Dukuh Petongan, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. Dodol susu diharapkan bisa menjadi produk unggulan khas Boyolali. (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)
“Pernah diproduksi [dodol susu] di daerah lain, tapi menurut informasi, kurang bisa berkembang di sana,” ujar Ketua Kelompok Berdaya, Siti Ngaisyah. Selain rasa susu murni, Ngaisyah, sapaan akrabnya, mereka membuat inovasi rasa dodol susu, antara lain rasa susu jahe, susu strawberi dan susu coklat.“Produk kami ini murni tanpa bahan pengawet. Dulu pernah kami melakukan uji coba dengan pengawet, justru produknya malah cepat berjamur. Sejak itu kami tidak lagi pakai bahan pengawet apapun,” bebernya. Dodol susu yang mereka buat, diakui Ngaisyah, bisa tahan hingga sekitar sepekan lamanya.
Salah seorang anggota Kelompok Berdaya, Murtiyah mengatakan mengingat kendala terbatasnya modal dan masih minimnya jaringan pemasaran, mengatakan sejauh ini produk tersebut baru dipasarkan di wilayah Selo. “Ya kami titip di beberapa toko oleh-oleh di Selo ini saja. Tapi selain itu, kami juga membuat dodol susu berdasarkan pesanan,” terangnya.
Dikatakan Murtiyah, mereka sempat mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali agar bisa mengembangkan produksi dodol susu tersebut, namun belum ada tindak lanjut dari aparat pemerintahan. “Sudah pernah kami mengajukan permohonan bantuan, terutama modal, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” tutur Murtiyah.
Murtiyah berharap ada perhatian dari pemerintah agar produk dodol susu tersebut dapat dikembangkan di Boyolali.

Copyright © 2013 : http://www.solopos.com/2013/01/24/makanan-khas-boyolali-hmm-dodol-susu-jadi-cara-baru-nikmati-susu-371768

Dodol Pepaya, Makanan Khas Boyolali

Dodol Pepaya, Makanan Khas Boyolali
Citizen6, Boyolali: Boyolali merupakan kota yang memiliki makanan khas yang beraneka ragam. Didaerah lain terdapat dodol garut, dodol nanas, dodol kudus, namun di Boyolali memiliki dodol khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Salah satu dodol khas dari Boyolali adalah dodol pepaya. Awalnya buah pepaya hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan es buah, manisan, rujak. Saat ini di Boyolali mulai muncul karya inovatif dengan memanfaatkan buah pepaya sebagai bahan baku pembuatan dodol pepaya yang rasanya manis dan legit.

Awal kemunculan dodol pepaya hanya sebagian masyarakat yang mengetahuinya, karena masih kurangnya dalam proses pemasaran. Padahal dodol pepaya memiliki rasa yang manis, legit, dan rasa khas dari buah pepaya itu sendiri. Proses pembuatan dodolnya pun sederhana, hanya dengan menyediakan buah pepaya yang sudah masak sebagai bahan bakunya.

Pilih buah pepaya yang ukurannya besar dan berdaging tebal, kemudian dikupas kulitnya agar tidak menimbulkan rasa pahit. Setelah dicuci bersih, pepaya dipotong-potong kemudian dihancurkan dengan cara diparut. Untuk mendapatkan rasa yang khas, campurkan pepaya yang sudah diparut dengan bahan ainnya seperti gula pasir, tepung beras ketan, susu cair, pengharum makanan, dan sedikit tambahkan mentega atau margarin.

Untuk proses memasaknya dapat menggunakan wajan dengan ukuran yang besar dengan api yang besar pula selama satu setengah jam. Setelah kekentalan yang diinginkan tercapai, dalam keadaan panas dodol ini diangkat dan langsung dicetak lalu didinginkan. Setelah dodol tersebut dingin langsung dipotong sesuai dengan keinginan.

Namun sampai saat ini kendala dalam proses pemasarannya belum dapat teratasi. Dodol pepaya tersebut pemasarannya hanya di seputaran Boyolali saja, itupun hanya berdasarkan pesanan. (Yanu Angga Andaru/YSH)
Copyright © 2013 : http://news.liputan6.com/read/479969/dodol-pepaya-makanan-khas-boyolali